Potong Kuku Ga Sembarangan Gan...



1. Hukum Dan Hikmah Memotong Kuku
Memotong kuku merupakan amalan yang disunahkan. Sebagaimana disebutkan
dalam hadis dari ‘Aisyah Radhiallahu‘anha, “Sepuluh perkara yang menjadi fitrah (sunah): memotong misai, memelihara jenggot, bersiwak,

memasukkan air ke hidung (istinsyaq), memotong kuku, membasuh sendi-sendi, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu ari-ari, bersuci dengan air (beristinja)." Berkata Zakaria, “berkata Mus’ab, 'Aku lupa yang kesepuluh kecuali berkumur'.” (Hadis riwayat Muslim)
Memotong kuku adalah sunah bagi laki-laki dan perempuan, baik untuk kuku tangan atau kaki. Adapun hikmah dari memotong kuku adalah; menghilangkan segala kotoran yang melekat di celah kuku, yang mana kotoran tersebut dapat menghalangi tersentuh oleh air ketika bersuci.

Selain itu, jika kuku itu dibiarkan panjang dan kotoran atau najis melekat di dalamnya, maka akan menyebabkan penyakit dan gangguan kesehatan.

2. Tata Cara Memotong Kuku
Sunah memotong kuku diawali dari tangan kanan baru kemudian tangan kiri, memotong kuku kaki kanan kemudian kaki kiri. Menurut Imam an-Nawawi, sunah memotong kuku diawali dari jari tangan kanan, yaitu dari jari telunjuk sampai kelingking dan kembali ke ibu jari. Kemudian tangan kiri dari jari kelingking sampai ibu jari. Sedangkan kuku kaki, diawali kaki kanan, dari jari kelingking sampai ibu jari, kemudian kaki kiri, diawali ibu jari sampai kelingking.

Alat yang digunakan untuk memotong kuku adalah dengan menggunakan gunting, pisau atau alat yang tidak menyebabkan bahaya pada kuku atau jari, sebagaimana umumnya alat pemotong kuku. Setelah selesai memotong kuku, segeralah membasuh tangan (tempat kuku yang telah dipotong) dengan air. Karena jika tidak, dikhawatirkan ketika digunakan untuk menggaruk-garuk, akan menyebabkan penyakit kusta.

Menurut kitab al-Fatawa al-Hindiyah dalam mazhab Hanafi, bahawa makruh hukumnya memotong kuku dengan menggunakan gigi karena dapat mengakibatkan penyakit kusta.

3. Waktu Memotong Kuku
Dalam perkara memotong kuku, waktu juga diatur didalam Islam. Adapun waktu memotong kuku itu ditetapkan seberapa panjang kuku tersebut. Boleh dilakukan kapan saja apabila seseorang itu ingin memotongnya. Akan tetapi, jangan tidak boleh dibiarkan kuku tersebut tidak dipotong melebihi empat puluh hari. 



Sebagaimana diriwayatkan daripada Anas bin Malik, "Ditentukan waktu kepada kami memotong misai, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu ari-ari agar kami tidak membiarkannya lebih daripada empat puluh malam.” (Hadis riwayat Muslim)

Adapun menurut Imam asy-Syafi’e dan ulama-ulama asy-Syafi’eyah, sunah memotong kuku itu sebelum mengerjakan shalat Jum’at, sebagaimana disunahkan mandi, bersiwak, memakai wewangian, berpakaian baik untuk pergi ke masjid mengerjakan shalat Juma’at.

Diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri dan Abu Hurairah Radhiallahu
‘anhuma berkata, "Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, 'barangsiapa mandi pada hari Jum’at, bersiwak, memakai wewangian jika memilikinya dan memakai pakaian yang terbaik kemudian keluar rumah sampai ke masjid, dia tidak melangkahi (menerobos masuk) orang-orang yang berada didalam shaf, kemudian dia mengerjakan shalat apa saja (sunah), dia diam ketika imam berkhutbah dan tidak berkata-kata sehingga selesai mengerjakan shalat Jum'at. Maka jadilah yang demikian itu sebagai penebus dosa di antara Juma’at itu dan Juma’at sebelumnya'.” (Hadis riwayat Ahmad)

Dari Abu Hurairah, “Bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam memotong kuku dan mengunting misai pada hari Juma’at sebelum Baginda keluar untuk shalat.” (Riwayat al-Bazzar dan ath-Thabrani)

Sementara menurut Ibnu Hajar Rahimahullah pula, sunah memotong kuku itu pada hari Kamis atau pagi Juma’at atau pada hari Senin.

4. Menanam Potongan Kuku
Islam sangat memperhatikan dan memuliakan anak Adam termasuk memuliakan anggota badan manusia. Potongan-potongan kuku disunahkan untuk ditanam di dalam tanah, sebagai tanda menghormatinya, karena ia adalah salah satu bagian dari anggota badan manusia. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Fath al-Bari, bahawa Ibnu ‘Umar Radhiallahu ‘anhu menanam potongan kuku.

5. Memotong Kuku Ketika Haid, Nifas Dan Junub
Menurut kitab Al-Ihya’, jika seseorang itu dalam keadaan junub atau berhadas besar, janganlah dia memotong rambut, kuku atau mengeluarkan darah atau memotong sesuatu yang jelas dari badannya sebelum dia mandi junub. Karena segala potongan itu di akhirat kelak akan kembali kepadanya dengan keadaan junub.

Info Tambahan:

Kuku panjang mempunyai sejenis kuman seperti yang terdapat dalam najis manusia, yaitu E-Coli. Kuman tersebut tidak akan hilang walaupun kita mencuci tangan dengan sabun. Oleh sebab itu, sentiasa memotong kuku adalah kebaikan untuk kesehatan dan kebersihan diri sendiri. 
Wallahua'lam

Sumber: disini dengan beberap perubahan
Previous
Next Post »