Proses pembuatan camilan dari tanaman liar cukup sederhana dan mudah, daun-daunan itu digoreng kering bersama adonan tepung. Rasanya keripik tersebut kurang lebih sama seperti saat Anda ngemil peyek. Namun, rasa gurih itu ditambah dengan rasa tiap-tiap tanaman. Sebut saja, bayam, ya rasa bayamnya akan tetap berasa di lidah. Yang esktrem adalah kripik sirih. Rasa sirihnya lebih kuat, sehingga serasa minum jamu.
Sedangkan untuk membuat kerupuk bonggol pisang, Ia mencoba mengkombinasikan bonggol pisang dengan tepung tapioka. Namun bonggol pisang harus dihaluskan sebelum dicampur dengan tepung dan rempah dapur. Adonan kemudian dicetak, dan dijemur hingga kering. Setelah itu digoreng dengan minyak panas hingga mengembang. Jadilah kerupuk bonggol pisang yang akhirnya meroketkan nama Pinisrih di Banyuwangi.
Inovasi produknya cukup beragam, antara lain kerupuk lidah buaya. Sementara, keripik tanaman liar baru diproduksinya tahun 2009 . Saat ini pemasaran bisnis produk camilan tanaman liarnya telah menjangkau Kalimantan, Sumatra, Jakarta, dan Bali. Dengan sedikit sentuhan kreatifitas dan inovasi ternyata beberapa tanaman liar bisa dimanfaatkan sebagai ladang bisnis yang menguntungkan. Anda tertarik? Mungkin bisa memanfaatkan tanaman liar di sekitar anda dan bisa bertanya pada Ibu Pinirsih. Selamat Mencoba.
Sumber: galeri ukm
ConversionConversion EmoticonEmoticon