Berikut ini adalah cuplikan yang diposting oleh migas-indonesia.com
“Saya ada sedikit cerita
dari pengalaman dan browsing2 di internet. Sori kalo repost..
Teman2,boleh percaya atau tidak, selama ini yg
kita pelajari di kampus tentang the origin of oil ternyata salah besar. Sumber
minyak bumi yang dinyatakan dari fosil mahluk hidup adalah kebohongan besar
untuk menciptakan kelangkaan buatan dan mengendalikan harga. Kalo benar begitu,
siap2 kita gantung sepatu,Jon sebab bakal kehilangan pekerjaan..hahaha.. karena
kabarnya sudah terdapat “pabrik minyak bumi” di Swedia.
Illuminati dan Teori Konspirasi memang benar2
ada..
Jadi ingat Teori Konspirasi ttg manusia yg
mendarat di bulan, padahal Neil Amstrong dkk sama sekali tidak pernah
mnginjakkan kakinya di bulan..”
Pembahasan – Pandu Rahman Hakim
Saya ada sedikit cerita dari pengalaman dan
browsing2 di internet. Sori kalo repost..
Teman2,boleh percaya atau tidak, selama ini yg
kita pelajari di kampus tentang the origin of oil ternyata salah besar. Sumber
minyak bumi yang dinyatakan dari fosil mahluk hidup adalah kebohongan besar
untuk menciptakan kelangkaan buatan dan mengendalikan harga. Kalo benar begitu,
siap2 kita gantung sepatu,Jon sebab bakal kehilangan pekerjaan..hahaha.. karena
kabarnya sudah terdapat “pabrik minyak bumi” di Swedia.
Illuminati dan Teori Konspirasi memang benar2
ada..
Jadi ingat Teori Konspirasi ttg manusia yg
mendarat di bulan, padahal Neil Amstrong dkk sama sekali tidak pernah
mnginjakkan kakinya di bulan..
Kasian kita sebagai bangsa “pengikut”, bisanya
cuma dibohongi..
Propaganda Peak Oil; Ternyata Minyak Bumi Bukan
Berasal Dari Fosil
KEBIJAKAN pemerintah soal bahan bakar minyak
(BBM) selalu saja ditunggu dengan harap-harap cemas, begitupun penetapan kuota
produksi negara-negara penghasil minyak (OPEC), yang berdampak pada fluktuasi
harga BBM di pasar internasional selalu diamati dengan penuh kekhawatiran.
Pesimistis dalam dunia perminyakan secara tidak
sadar memang telah dibangun dari awalnya. Kita semua percaya bahwa minyak bumi
adalah bahan bakar fosil, hampir setiap hari â€Å“fakta†ini disebut dalam berbagai media massa. Lalu
siapa sebenarnya yang pertama mengajukan teori (tepatnya hipotesis)
yang kadung dipercaya semua orang ini? Adalah Mikhailo V. Lomonosov, seorang
cendekiawan besar Rusia, yang pada 1757 mengajukan sebuah hipotesis bahwa
minyak bumi berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.
Berdasarkan hipotesis ini, berarti minyak mentah
akan terbentuk sangat lambat, karena berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan
binatang yang telah mati, melewati jutaan tahun terkubur di bawah batuan,
mengalami tekanan dan suhu yang luar biasa, lalu mengubahnya menjadi
minyak mentah.
Industri minyak bumi modern lahir 145 tahun yang
lalu di Titusville, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) ketika Edwin Drake
sukses melakukan pemboran pertama minyak bumi di AS. Kala itu hampir tidak ada
yang mengkhawatirkan berapa lama lagi perut bumi menyediakan minyaknya untuk
dambil? Tetapi sejak produksi minyak di AS memuncak sekitar 1970, sejumlah ahli
geologi, ahli ekonomi dan analis industri mulai mempertimbangkan sebuah
pertanyaan, berapa lama lagi pasokan minyak bumi dunia bisa memenuhi permintaan
yang terus meningkat? Banyak kalangan memprediksi, produksi minyak global akan
mencapai puncaknya beberapa tahun ke depan.
Konsekuensi dari hipotesis â€Å“bahan bakar fosil†tentunya menyisakan pertanyaan-pertanyaan
pesimis seperti itu. Berapa banyak minyak mentah yang masih
tersisa di dalam perut bumi? Dan kapan habisnya?
Menurut National Geographic, jumlah minyak mentah
yang tersisa di bumi diprediksi sekitar 1,2 triliun barrel. Walaupun ladang
minyak baru banyak ditemukan, tetapi pasokan saat ini tidak sebanding dengan
penemuan-penemuan ladang tersebut. Berdasarkan gambaran konsumsi saat ini,
berarti perkiraan 1,2 triliun barrel minyak bumi akan habis dalam tempo 44
tahun.
Benarkah masa kejayaan energi tak terbarukan ini
akan segera berakhir? Akankah tak kan tersisa lagi tetesan minyak di jebakan
kerak bumi? Ataukah ini hanya isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk
melambungkan harga â€Å“emas hitam†ini?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
kita mesti meninjau ulang hipotesis biogenik Lomonosov yang dibuat hampir 250
tahun yang lalu itu. Beberapa ilmuwan mulai mempertanyakan pandangan
tradisional ini. Pada abad ke-19 hipotesis ini untuk pertama kalinya
ditolak seorang naturalis dan geolog Jerman kenamaan, Alexander von Humboldt,
dan ahli kimia termodinamik Prancis, Louis Joseph Gay-Lussac, kemudian mereka
mengajukan dalil alternatif yang menyatakan bahwa minyak bumi adalah materi
primordial (purba) yang memancar dari tempat yang sangat dalam, dan tak ada
hubungannya dengan materi biologis dari permukaan bumi.
Dengan berkembangnya ilmu kimia selama abad
kesembilan belas, terutama ketika hukum kedua termodinamika ditemukan oleh
Clausius pada 1850, hipotesis Lomonosov terus diserang, tak kurang dari pakar
kimia Prancis Marcellin Berthelot mencemooh hipotesis asal biologis dari minyak
bumi ini. Berthelot adalah orang pertama yang melakukan percobaan yang
melibatkan serangkaian apa yang sekarang disebut sebagai reaksi Kolbe dan
menunjukkan bahwa minyak bumi bisa dihasilkan dengan melarutkan baja dengan
asam kuat tanpa melibatkan molekul atau proses biologis.
Selama kuartal terakhir abad kesembilan belas,
ahli kimia Rusia Dmitri Mendeleev juga menguji dan menolak hipotesis Lomonosov
ini. Mendeleev menyatakan dengan jelas bahwa minyak bumi merupakan bahan
primordial yang keluar dari kedalaman yang jauh. Dengan persepsi yang luar
biasa, Mendeleev membuat hipotesis tentang adanya struktur geologi yang ia
sebut â€Å“patahan dalam†(deep fault)
tempat minyak bumi melaluinya dari kedalaman.
Pada 1951, dalam sebuah kongres geologi minyak
bumi, seorang geolog asal Rusia Nikolai A. Kudryavtsev mengajukan teori
asal-usul minyak bumi abiotik atau abiogenik, setelah menganalisis hipotesis
Lomonosov yang terbukti salah. Inilah untuk pertama kalinya teori abiotik
modern dicanangkan untuk mengganti teori konvensional.
Kudryavtsev tidaklah sendiri, dia mendapat banyak
dukungan termasuk dari para ilmuwan barat, seperti Thomas Gold dan Dr JF
Kenney. Bahkan Kenney bersama ilmuwan Rusia lainnya benar-benar mampu
membangun reaktor dan membuktikan minyak bumi bisa dihasilkan dari kalsium
karbonat dan oksida besi, dua senyawa yang melimpah di kerak bumi.
Baru-baru ini, para peneliti dari Royal Institute
of Technology di Stockholm, Swedia telah berhasil membuktikan bahwa
fosil-fosil dari hewan dan tumbuhan tidak lagi diperlukan untuk menghasilkan
minyak mentah. Temuan ini begitu revolusioner karena sangatlah berarti, di satu
sisi akan memudahkan menemukan sumber-sumber energi, di sisi lain sumber energi
ini dapat ditemukan di seluruh dunia.
â€Å“Dengan menggunakan penelitian ini, bahkan kami
dapat mengatakan di mana minyak bumi dapat ditemukan di Swedia,†kata Vladimir Kutcherov, profesor yang memimpin
riset ini.
Bersama dengan koleganya, Vladimir Kutcherov
telah melakukan simulasi suatu proses yang melibatkan tekanan dan panas yang
terjadi secara alami di lapisan dalam bumi, proses yang menghasilkan hidrokarbon,
komponen utama dalam minyak dan gas alam.
Menurut Kutcherov, penemuan ini mengindikasikan
dengan jelas bahwa pasokan minyak bumi tidak akan habis. â€Å“Tidak ada keraguan
bahwa penelitian kami membuktikan bahwa minyak mentah dan gas alam yang
dihasilkan, tanpa melibatkan fosil. Semua jenis batuan dasar dapat berfungsi
sebagai reservoir minyak,†kata Vladimir
Kutcherov kepada Science Daily, baru-baru ini.
Kutcherov pun mampu membuktikan bahwa hidrokarbon
dapat dibuat dari air, kalsium karbonat dan zat besi. Ini
berarti minyak bumi merupakan sumber energi berkelanjutan dan terbarukan.
Proses abiotik untuk menghasilkan minyak bumi
dimungkinkan lewat proses yang disebutFischer-Tropsch, reaksi kimia yang
mengubah campuran karbonmonoksida dan hidrogen menjadi hidrokarbon cair. Proses
ini dikembangkan dan dipatenkan pada tahun 1920, kemudian digunakan selama
Perang Dunia II oleh Jerman dan Jepang. Proses ini pun menjadi dasar
penciptaan bahan bakar jet yang dibuat dari air di AS, seperti dilaporkan majalah
Wired (9/9/09).
Misteri Pulau Eugene 330 dan cadangan Minyak Yang
Terisi Kembali
Pulau Eugene merupakan ladang minyak di Teluk
Meksiko, sekitar 80 mil lepas pantai Louisiana, AS. Lansekap kepulauan ini
terbelah dengan celah dan rekahan dalam yang spontan memuntahkan gas dan
minyak. Ladang minyak ini ditemukan pada 1973 dan mulai memproduksi
sekitar 15.000 barel per hari. Pada 1989, aliran minyaknya berkurang menjadi
4.000 barel per hari. Tetapi tanpa alasan logis apapun, secara tiba-tiba produksinya
meningkat menjadi 13.000 barel. Selain itu, taksiran cadangan meroket 60-400
juta barel.
Apa yang terjadi di bawah Teluk Meksiko?
Apa yang ditemukan para peneliti ketika
menganalisis ladang minyak ini dengan pencitraan seismik 3-D? Ternyata
ada patahan dalam yang tidak bisa dijelaskan, dan minyak telah memancar dari
suatu kedalaman yang tidak diketahui sebelumnya, dan bermigrasi ke atas melalui
batuan untuk mengisi pasokan yang ada.
Para peneliti menemukan ketika mereka
menganalisis ladang minyak dengan selang waktu pencitraan 3-D seismik bahwa
minyak memancar dalam dari sumber yang lebih dalam yang sebelumnya tidak
diketahui dan bermigrasi naik melalui celah bebatuan untuk mengisi pasokan yang
ada.Selanjutnya, analisis minyak yang sekarang sedang diproduksi di Pulau
Eugene menunjukkan perbedaan usia geologis dari minyak yang diproduksi di sana
sebelum tahun 1989. Dugaan kuat, minyak mentah yang baru, muncul dari sumber
yang berbeda, sumber yang tidak bisa dijelaskan.
Perkiraan terakhir dari cadangan minyak kemungkinan
naik dari 60 juta barel menjadi 400 juta barel. Baik ilmuwan dan ahli geologi
dari perusahaan-perusahaan minyak besar telah melihat bukti dan mengakui bahwa
ladang minyak Pulau Eugene mengalami pengisian ulang sendiri.
Sumber minyak dari suatu kedalaman di Pulau
Eugene sangat mendukung teori Thomas Gold yang ditulis dalam bukunya The Deep
Hot Biosphere. Gold menetapkan, â€Å“minyak bumi sebenarnya adalah aliran
primordial terbarukan yang terus-menerus diproduksi oleh bumi dalam kondisi
panas dan tekanan yang luar biasa. Ketika zat ini bermigrasi ke permukaan, ia
diserbu oleh bakteri, sehingga minyak bumi tampak seperti memiliki asal usul
organik dari zaman dinosaurus. â€Å“
Sumber minyak di Pulau Eugene serta gagasan Gold
membuat insinyur perminyakan bertanya-tanya tentang situasi yang sama di ladang
minyak Timur Tengah yang tak ada habisnya.
â€Å“Timur Tengah memiliki lebih dari dua kali
lipat cadangan minyak dalam 20 tahun terakhir, meskipun setengah abad
dieksploitasi dan penemuan baru relatif sedikit,†ujar Norman Hyne, seorang profesor di
Universitas Tulsa, Oklahoma, AS. â€Å“Teori yang tak konvensional (teori
abiogenik ) tentunya akan berubah menjadi benar,†katanya.
Keberadaan ladang minyak yang bisa memperbaharui
pasokan sendiri menghancurkan mitos teori asal usul minyak.dan Jika minyak
memang benar-benar berasal darizat anorganik alami maka bagaimana bisa
dikatakan minyak adalah energi tak terbarukan ?
Beberapa Contoh Bukti Kasus Konspirasi Kebohongan
tentang Kelangkaan Sumber Minyak Inti dari masalah ini adalah bahwa jika minyak
banyak di daerah-daerah di mana kita diberitahu oleh pemerintah dan perusahaan
minyak yang tidak memiliki bukti yang jelas bahwa kelangkaan buatan
disimulasikan dalam rangka untuk mendorong maju segudang agenda lainnya. Dan
kami memiliki contoh nyata dimana hal ini telah terjadi.
Seperti pada perusahaan pengeboran minyak raksasa
Chevron dan Texaco, mereka mendapat memo untuk sengaja menciptakan kelangkaan
minyak dengan membatasi kapsitas produksi dengan menutup kilang minyak tertentu
dengan alasan minyak telah habis di sumber tersebut. Ini adalah upaya lobi
nasional yang dipimpin oleh American Petroleum Institute untuk mendorong
perusahaan-perusahaan kilang minyak untuk melakukan hal ini.
†Sebuah memo
internal yang Chevron menyatakan; â€Å“Seorang analis energi senior
di konvensi API baru-baru ini memperingatkan bahwa meskipun industri minyak AS
tidak mengurangi kapasitas penyulingan hal ini tidak akan menimbulkan
peningkatan substansial dalam margin kilang.â€
Memo ini semakin memperjelas bahwa gagasan untuk
pengurangan dalam kapasitas penyulingan dan pembatasan dalam membuka kilang
baru tidak datang dari organisasi lingkungan, seperti yang dikatan oleh para
produsen minyak , tetapi melalui kebijakan yang disengaja dari mereka sendiri.
Program Illuminati Dibalik Kebohongan
Keterbatasan Alam Dalam Produksi Minyak Bumi.
Teori Peak Oil adalah kebohongan masif yang
dirancang untuk menciptakan kelangkaan buatan demi mendongkrak harga, juga
memberikan negara sebuah alasan untuk mengorbankan standar hidup yang telah
kita perjuangkan dengan susah payah. Publisitas menciptakan CFR dan Club of
Rome strategy manual sejak 30 tahun lalu mengatakan bahwa pemerintah global
perlu mengontrol populasi dunia melalui neo-feodalisme dengan menciptakan
kelangkaan buatan.
Sekarang arsitek sosial de-industrialisasi
Amerika Serikat menyalahkan disintegrasi ekonomi kita pada kurangnya pasokan
energi.
Sekarang ekonomi dunia telah menjadi begitu
terpusat melalui operasi globalisasi, mereka akan terus mengkonsolidasikan dan
menyalahkan pemakaian berlebihan atas bahan bakar yang bersumber dari fosil,
sementara pada saat yang sama mereka juga menghalangi pengembangan dan
integrasi teknologi bersih yang terbarukan.
Dengan kata lain, Sumber minyak bumi yang
dinyatakan dari fosil mahluk hidup adalah kebohongan besar untuk menciptakan
kelangkaan buatan dan mengendalikan harga . Sementara itu, teknologi bahan
bakar alternatif yang telah ada selama beberapa dekade juga sengaja ditekan
pengembangannya. Peak Oil adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh elit, oleh
industri minyak, oleh orang-orang bahwa Anda akan berpikir puncak minyak akan
membahayakan, kecuali itu adalah penutup untuk agenda lain.
Dan begitulah realitanya dunia ini yang penuh
dengan kepalsuan. Teori bahwa minyak bumi berasal dari sisa fosil biologis
zaman dahulu memanglah sebuah kebohongan besar dari para elit zionis-Illuminati
(yang memang sejak awal menguasai bisnis minyak, media, dan institusi
pendidikan). Illuminati ingin menggunakan propaganda Peak Oil untuk menaikkan
harga minyak dan mengeksekusi rencana depopulasi dunia mereka.
Saat harga minyak naik melewati kemampuan beli
sejumlah besar negara, hanya negara-negara yang diizinkan hidup oleh Illuminati
yang akan mendapatkan minyak. Beberapa milyar penduduk bumi akan dimusnahkan
(depopulasi) secara kejam dalam kekacauan dan kepanikan akibat matinya industri
dan perdagangan di dalam negeri mereka.
Mungkin bagi sangkaan orang awam, keuntungan
penjualan minyak akan dinikmati oleh negara-negara penghasil minyak seperti
Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Libya dan Indonesia. Namun kenyataannya
meskipun ladang produksi minyaknya ada di Arab Saudi dll, namun sebagian besar
perusahaan penambang dan pengolah minyaknya dimiliki oleh perusahaan asing,
Rockefeller beserta kolega-koleganya. Di Indonesia sendiri, 90% perusahaan
minyak yang ada dimiliki oleh perusahaan asing. Maka jangan heran sebagai salah
satu negara penghasil minyak, tidak ada sedikitpun jejak keuntungan besar yang
diraup oleh negara ini. Sedikitpun dana yang ada belum terkorupsi, dana ini,
dana itu yang tidak jelas kemana larinya. Yang jelas nikmatin ya mafia2 minyak
itu, rakyat kecil kayak kita mah dianggap ngga perlu, yang penting beli BBM
terus, dan sekarang dicabut subsidinya pula.
Saat ini, akibat propaganda Peak Oil, semua
negara ramai-ramai mengembangkan minyak nabati yang disebut biofuel. Mereka
menggunakan bahan pangan seperti jagung dan gula untuk membuat minyak baru.
sekalipun mereka tahu energi yang diperlukan untuk memproduksi satu unit minyak
biofuel lebih besar daripada energi yang kemudian bisa didapat dari satu unit
minyak biofuel, rencana ini tetap jalan terus.
Selain itu, efek dari tindakan ini adalah mengurangi
lahan pertanian untuk bahan pangan. Tanah pertanian yang sebenarnya untuk
memproduksi bahan pangan sekarang sebagian dikonversi sebagai lahan pertanian
yang produknya dipakai untuk membuat bahan baku biofuel. Salah satu penyebab
kenaikan harga komoditi pertanian beberapa tahun terakhir ini adalah karena hal
ini, dan kabar buruk bagi para kelas menengah dan orang miskin adalah
intensitas program ini sekarang masih di tahap awal. Di tahun-tahun mendatang,
akan ada semakin banyak lahan pertanian untuk memproduksi biofuel dan oleh
sebab itu akan membuat pasokan bahan pangan menjadi semakin ketat, alias harga
bahan pangan akan terus meningkat. …
food inflation menjadi perhatian para pengamat
ekonomi, saya melihat dr perspektif lingkungan juga dan ternyata ada benang
merahnya di teknik2 produksi GMO. Memperkecil lahan pertanian = menggantungkan
hidup petani pada teknologi pertanian yg dikuasai asing, menjadikan lahan2
petani sbg industri trmsuk biofuel, kemudian kanibalisasi lahan dng menjadikan
lahan pangan yg bergantung pd air tawar ke air asin. Saat ini ada ujicoba para
insinyur monsanto membuat sawah di tepi pantai dng keramba spt rumput laut. its
insane!
Masa Depan Minyak Bumi
Hari ini kita dianjurkan habis-habisan oleh
pemerintah untuk menghemat energi BBM, demi menyisakan energi dari minyak untuk
anak cucu kita.Jika memang minyak benar-benar akan habis dalam beberapa puluh
tahun lagi, mengapa sekarang cadangan minyak terus meningkat dan produksinya
kian meroket ?
Tahu 1980-an OPEC memutuskan kuota produksi
minyak didasarkan pada jumlah cadangan yang ada di negara masing-masing,
semakin besar cadangannya maka semakin besar pula produksinya .BElakangan ini
Arab Saudi melaporkan peningkatan cadangan minyak mentahnya sekitar 200 miliar
barel. stok Minyak Saudi aman dan berlimpah , kata para pejabatnya.
Ada juga laporan bahwa Rusia telah mengalami
peningkatan yang jauh lebih besar pada cadangan minyaknya bahkan melampaui Arab
Saudi. Mengapa Rusia mengumumkan hal ini jika Rusia percaya bahwa cadangan
minyak adalah terbatas?tampak jelas bahwa Rusia telah siap dengan produksi
minyak tak terbats di masa depan.
Yang jelas ada kontradiksi besar antara teori
keterbatasan minyak dengan fakta peningkatan cadangan minyak
Tampaknya bahwa setiap kali ada semacam krisis
energi, OPEC selalu meningkatkan produksi . Alasannya mereka melakukannya untuk
menurunkan harga, namun harga selalu naik karena mereka juga menyebarluaskan
mitos bahwa mereka menguras beberapa cadangan terakhir untuk pasar.
Bukti ilmiah juga sangat bertentangan dengan
keterbatasan suplai minyak, baru-baru ini diperbarui dalam paper Ilmiah yang
dimuat Dalam ‘Energia’ menunjukkan bahwa minyak adalah zat abiotik,dan
bukanlah produk yang berasal dari materi biologis yang mengalami pembusukan
berjuta-juta tahun lalu. Minyak, bukan sumber daya non-terbarukan. seperti
batubara, dan gas alam, yang bisa terisi kembali dari sumber dalam perut bumi.
Rusia berhasil membuktikan kalau minyak bumi
ternyata bukan dari fosil dan dapat diperbaharui karena berasal dari lapisan
magma lebih di kedalaman lebih dari 30,000 kaki dan tidak ditemukan lapisan
organik.
Tidak kebetulan kemudian bahwa Rusia, yang
memelopori penelitian ini kemudian melakukan serangkaian proyek penggalian
minyak bumi dengan kedalaman yang lebih jauh lagi 30.000 meter
Bukti-bukti lain bahwa minyak adalah bahan bakar
abiotik (bukan fosil), dapat Anda pelajari dengan mencari informasi di
internet. Anda bisa mengetik â€Å“abiotic oil†di search engine seperti google ataupun yahoo..berikut dibawah ini
link beberapa refrensi tentang kebohongan teori peak oil atau keterbatasan
sumber minyak..
Bukti dari Penciptaan Kelangkaan Buatan oleh
Industri Minyak
Group: Internal memos show oil companies limited
refineries to drive up prices
Internal Mobil Memo Showing Effort to Reduce
Refining Capacity
Internal Texaco Memo Showing Effort to Reduce
Refining Capacity
Internal Chevron Memo Showing Effort to Reduce
Refining Capacity
Information from LA Times report on Shell
deliberately creating artificial scarcity at Bakersfield California refinery
Shell Oil, Price Manipulation, and the Fleecing
of Americans
Scientific Evidence Debunks Peak Oil Hoax
Russian Scientific Papers on Abiotic Origins of
Oil & Related Research
Russia̢۪s Oil Boom After Discovering Abiotic Oil
Sustainable Oil? — v. Peak Oil
Colonel Fletcher Prouty said oil as fossil fuel
â€Å“Right out of the Rockefeller bible.â€
GLOBAL ELITE YANG MENYEBAR LUASKAN DAN
MEMPRAKTEKKAN KEBOHONGAN KETERBATASAN MINYAK
The ultra-elite Bilderberg Group expressed their
desire that peak oil would provide a justification for a UN global tax on the
oil pump.
The ultra-elite Bilderberg Group stated in May
that oil prices would double.
The world in the palm of their hands: Bilderberg
2005, Part II
How Long Will the Oil Age Last? The Club of Rome,
a nonprofit global think tank, said in the 1970s that we̢۪d hit peak oil in
2003. It didn̢۪t happen.
The Club of Rome consulted with Kissinger before
he issued his 1974 depopulation manifesto to President Carter. The plan calls
for creating artificial food scarcity in order to depopulate the third world.
Colonel Fletcher Prouty said oil as fossil fuel â€Å“Right
out of the Rockefeller bible.â€
Tanggapan 1 – Agus Rizal
Dengan adanya berita ini saya rasa sudah
sepatutnya pemerintah mengambil alih semua kontrak2 yg sudah selesai dengan KKS
asing, dan mengelola sendiri
wilayah produksi tersebut karena reservoirnya
ngak bakalan habis dan akan terisi kembali dengan sendirinya seperti yg di
teluk meksiko itu.
Tanggapan 2 – Ari Kurniawan
wah asik sekali kalau benar beritanya seperti ini
ya?
tinggal kita siapkan kapur (kalsium karbonat) dan
besi tua terus kita semua bisa kaya kayak arifin panigoro hehehe.
Saya belum membaca paper-paper pendukung tulisan
ini jadi sy belum bisa menyimpulkan apakah bener atau tidak tulisan diatas cuma
opini yg terlintas dari pembahasan di forum lain tentang tulisan ini.
Tanggapan 3 – Wahyu Affandi
Sekarang pun dibohongi (bahwa migas bukan dari
fosil)…turut lageeh,langsung pula tanpa larak-lirik ke kampus ke’.
Sami mawon…He3x
Tanggapan 4 – hanendra agung
Saya pikir suatu pemikiran alternatif yang
perlu kita kaji serius, kalau benar suatu hal yang sangat bagus, seperti halnya
teori bahwa bumi itu datar ternyata bulat.
Kita tunggu Ahli ahli perminyakan kita untuk
meneliti hal ini.
Tanggapan 5 – Horas Panjaitan
Saya kira peryataan yang membantah suatu ilmu
pengetahuan tanpa riset dan experimen hanya sekedar wacana tanpa bukti. Tapi
bangsa ini emang suka berwacana kok.
Tanggapan 6 – INFO
Selama ini yang menyatakan minyak bumi hasil dari
fossil, adalah para ilmuan geology dan perminyakan. Sementara ilmuan arkeologi
masih ragu2 apa iya dari fossil. Memang benar Minyak itu sendiri penuh dengan
misterius. Bisa OPTIMIS bisa PESIMIS….
Tanggapan 7 – Ynt-Delta Pekayon yunianto_70
Apa berani Pemerintah…!? contoh Senipah River
jadi diambil pemerintah apa tetap napoleon.
Saya tunggu tuh klo pemerintah berani. Biar
merasakan nikmatnya jd tuan ditanah sendiri.
Melamun kaleee??!
Tanggapan 8 – Budi Nuriyanto
Pak Ynt,
Saya rasa gak berani pak…..padahal senipah and
mahakam river penghasil gas dan kondensat terbesar menyuply LNG bontang..yg
akhirnya di eksport ke Negara tetangga ya…
Apalagi sekarang di area tersebut lagi besar2an
Ngebor sumur baru….wah nikmat betul kalau di ambil alih pemerintah tuch…
Tanggapan 9 – Rovicky Dwi Putrohari
Ada dua Teori besar, teori ilmiah dan teori
agama.
Kalau Agama ada yg menyebutkan dari hujan minyak
dimasa lalu.
Kalau teori ilmiahnya juga ada dua teori organik
dan an-organik. Selama ini teori organik yang selalu (sering) dipakai dalam
kegiatan ekplorasi. Bahwa ada beberapa yg tidak dapat diterangkan dengan teori
ini memang iya, namun belum ada yang mencoba melakukan eksplorasi dengan
menggunakan teori an-organik.
Untuk teori organik yg saya pakai sehari-hari
secara ringkas ada disini :
http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/
Proses pembentukan minyak bumi
rovicky.wordpress.com
Sakjane sudah cukup lama saya ingin membuat
dongeng proses terjadi atau terbentuknya minyak di bumi. Tapi karena ngga ada
urgensinya ya akhirnya baru sekarang dongengan ini tertulis. Kalau tulisan …
Tanggapan 10 – “Heri”
maaf ya bapak .. saya mau bertanya.
kira2 dari segi finansial murah yg mana produksi
minyak bumi bahan bakar organik
dengan anorganik?
suwon..
Tanggapan 11 – Rovicky Dwi Putrohari
Mas Heri yang baik, perlu dimengerti bahwa dalam
industri perminyakan itu berbeda dengan industri fabrikasi. Produksi industri
migas itu bukan dengan cara fabrikasi, bukan dibuat tetapi diambil dari yang
sudah ada. Kalau sudah diketemukan didalam sana ya biaya memproduksikannya akan
relatif sama saja. Terutama kalau sama-sama diambil secara konvensional.
Yang berbeda metode eksplorasinya. Disinilah
biaya eksplorasinya yang menentukan murah mahalnya antara mencari (eksplorasi)
minyak bumi dengan teori organik dengan an-organik. Karena teori organik sudah
sangat berkembang, maka cara serta tehnologinya sudah berkembang lanjut.
Kalau dibaca di link ke dongengan yang saya tulis
itu terlihat bahwa minyak dibentuk oleh endapan yang mengandung karbon, secara
teori sudah diketahui oleh para ahli geologi perminyakan (petroleum geologist)
bagaimana mencari endapan-endapan yang mengandung karbon. Juga dari
perkembangan teori organik, endapan yg banyak mengandung karbon ini akan
dipanaskan atau dimatangkan akibat panas dari dalam bumi. Disini juga sudah
berkembang teori yg dapat untuk memperkirakan dimana saja cekungan migas yang
mengandung endapan kaya karbon yang cukup panas untuk mematangkan.
Demikian juga proses pematangan ini sudah
diketahui proses-proses pembentukan dari endapan mengandung karbon menjadi
minyak dan menjadi gas. Bahkan proses bagaimana minyak mengalir dari batuan
induk (source rock) ke jebakan juga sudah dikembangkan dalam teori eksplorasi.
Dengan demikian (dalam teori biogenik) seluruh
proses pembentukan minyak dari endapan hingga ke jebakan sudah berkembang
sangat lanjut. Tehnologi identifikasi minyak (finger printing) geochemistry
dari minyak dengan teori organik ini juga sudah berkembang lanjut. Ya tentusaja
biayanya menjadi lebih murah dan tingkat ketelitian dan sukses rasionya semakin
bagus mestinya).
Teori anorganik berbeda sekali dengan teori
organik, sulit untuk saya mengerti bagaimana minyak yang dari dalam bumi keluar
menuju jebakan.
Teori anorganik ini menduga proses pembenukan
minyak ada di mantle. Perlu ada fracture besar yang menghubungkan mantle dengan
batuan sedimen diatasnya. Padahal kita memiliki batuan yg secara umum
porositasnya semakin kecil semakin kedalam. Tentunya sulit menjelaskan
mengalirnya minyak pada batuan yang sangat kecil porositas dan permeabilitasnya
ini. Selama ini eksplorasi belum sampai pada pencarian “deep fault” hingga
membelah mantle yang diduga sebagai “saluran” pengisi jebakan. Seismik yang
dipakai selama ini penetrasinya terlalu dangkal utk itu. Demikian juga perkembangan
ilmu geokimia justru lebih mendekatkan atau meyakinkan teori organik pada
penemuan-penemuan minyak selama ini.
Dengan demikian penggunaan teori anorganik ini
tidak berkembang karena teori organik “lebih mudah” diterima dan dipakai utk
usaha eksplorasi. Apakah ini disengaja atau dibohongi ? Saya kira tidak, tetapi
ini hanya fakta kerterlanjuran kita mengerti teori orgnaik ini lebih dulu.
Mungkin saja nanti ada teori baru …. Dan teori
organik yang saya pakai selama ini menjadi sebuah teori kuno.
Btw, teori ini mungkin dapat dipakai di Yupiter !
Tahukah anda bahwa …. awan di beberapa planet
termasuk yupiter itu bukan didominasi air akan tetapi metana (CH4) !!!
Demikian selintas info
Tanggapan 12 – “Iwan Husdiantama”
terkadang kita terlalu fokus pemecahannya kepada
yang teknis. Padahal bisa jadi pemecehannya bisa dilakukan bukan dari segi
teknisnya. Masalah murah sebenarnya itu dikarenakan kita mengikuti sistem
dajjal.
Kita yang mayoritas muslim tidak terpikirkan
pemecahannya sebenarnya sudah ada di Qur’an (Al Kahfi ayat 18-19). Yaitu kita
harus membuang sistem mata uang Dolar dan menggunakan sistem mata uang yg tidak
mengalami inflasi yaitu sistem mata uang yg mempunyai nilai instrinsiknya
(misalnya Dinar & Dirham dalam sistem mata uang Islam). Contoh Cina dan
India, ketika harga minyak melonjak karena nilai mata uang dolar turun, ke-2
negara ini justru melihat kelebihan mata uang ini.
Tanggapan 13 0 Hotler Na70
Negara ini dibangun oleh founding Father kita
bukanlah untuk eksklusifisme…janganlah mengkotak-kotakkan diri…Sampai kapanpun
perbedaan itu pasti ada! memang demikianlah Tuhan semesta alam menciptakan
dunia ini beserta isinya bukan utk dipertentangkan tapi untuk membuat kita
tidak sombong dan merasa paling hebat dari yg lain…merasa mayoritas tapi tidak
berkwalitas buat apa??? mari berpikir cerdas utk dapat dinikmati setiap
generasi dan hilangkan egoisme tapi gelorakan Merah Putih didada utk Indonesia
Tercinta.
Hakkul yakkin… Kutukan akan terhindar dari setiap
orang yg mengutamakan Perdamaian…bukan Permusuhan…maka senyumpun akan keluar
tanpa rekayasa…:) happy:) happy:) happyIndonesia Bangkitkanlah….
Salam hangat….
Sumber: migas-indonesia
ConversionConversion EmoticonEmoticon