Apakah BBM Akan Terus Naik? Atau Akan Segera Habis?

Berikut ini adalah cuplikan yang diposting oleh migas-indonesia.com
Inilah liputannya, cekidot!
“Saya ada sedikit cerita dari pengalaman dan browsing2 di internet. Sori kalo repost..
Teman2,boleh percaya atau tidak, selama ini yg kita pelajari di kampus tentang the origin of oil ternyata salah besar. Sumber minyak bumi yang dinyatakan dari fosil mahluk hidup adalah kebohongan besar untuk menciptakan kelangkaan buatan dan mengendalikan harga. Kalo benar begitu, siap2 kita gantung sepatu,Jon sebab bakal kehilangan pekerjaan..hahaha.. karena kabarnya sudah terdapat “pabrik minyak bumi” di Swedia.

Illuminati dan Teori Konspirasi memang benar2 ada..
Jadi ingat Teori Konspirasi ttg manusia yg mendarat di bulan, padahal Neil Amstrong dkk sama sekali tidak pernah mnginjakkan kakinya di bulan..”

Pembahasan – Pandu Rahman Hakim
Saya ada sedikit cerita dari pengalaman dan browsing2 di internet. Sori kalo repost..
Teman2,boleh percaya atau tidak, selama ini yg kita pelajari di kampus tentang the origin of oil ternyata salah besar. Sumber minyak bumi yang dinyatakan dari fosil mahluk hidup adalah kebohongan besar untuk menciptakan kelangkaan buatan dan mengendalikan harga. Kalo benar begitu, siap2 kita gantung sepatu,Jon sebab bakal kehilangan pekerjaan..hahaha.. karena kabarnya sudah terdapat “pabrik minyak bumi” di Swedia.
Illuminati dan Teori Konspirasi memang benar2 ada..
Jadi ingat Teori Konspirasi ttg manusia yg mendarat di bulan, padahal Neil Amstrong dkk sama sekali tidak pernah mnginjakkan kakinya di bulan..
Kasian kita sebagai bangsa “pengikut”, bisanya cuma dibohongi..
Propaganda Peak Oil; Ternyata Minyak Bumi Bukan Berasal Dari Fosil
KEBIJAKAN pemerintah soal bahan bakar minyak (BBM) selalu saja ditunggu dengan harap-harap cemas, begitupun penetapan kuota produksi negara-negara penghasil minyak (OPEC), yang berdampak pada fluktuasi harga BBM di pasar internasional selalu diamati dengan penuh kekhawatiran.
Pesimistis dalam dunia perminyakan secara tidak sadar memang telah dibangun dari awalnya. Kita semua percaya bahwa minyak bumi adalah bahan bakar fosil, hampir setiap hari â€Å“fakta” ini disebut dalam berbagai media massa. Lalu siapa sebenarnya yang pertama mengajukan teori (tepatnya hipotesis) yang kadung dipercaya semua orang ini? Adalah Mikhailo V. Lomonosov, seorang cendekiawan besar Rusia, yang pada 1757 mengajukan sebuah hipotesis bahwa minyak bumi berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.
Berdasarkan hipotesis ini, berarti minyak mentah akan terbentuk sangat lambat, karena berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang telah mati, melewati jutaan tahun terkubur di bawah batuan,  mengalami  tekanan dan suhu yang luar biasa, lalu mengubahnya menjadi minyak mentah.
Industri minyak bumi modern lahir 145 tahun yang lalu di Titusville, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) ketika Edwin Drake sukses melakukan pemboran pertama minyak bumi di AS. Kala itu hampir tidak ada yang mengkhawatirkan berapa lama lagi perut bumi menyediakan minyaknya untuk dambil? Tetapi sejak produksi minyak di AS memuncak sekitar 1970, sejumlah ahli geologi, ahli ekonomi dan analis industri mulai mempertimbangkan sebuah pertanyaan, berapa lama lagi pasokan minyak bumi dunia bisa memenuhi permintaan yang terus meningkat? Banyak kalangan memprediksi, produksi minyak global akan mencapai puncaknya beberapa tahun ke depan.
Konsekuensi dari hipotesis â€Å“bahan bakar fosil” tentunya menyisakan pertanyaan-pertanyaan pesimis seperti itu. Berapa banyak minyak mentah yang masih tersisa di dalam perut bumi? Dan kapan habisnya?
Menurut National Geographic, jumlah minyak mentah yang tersisa di bumi diprediksi sekitar 1,2 triliun barrel. Walaupun ladang minyak baru banyak ditemukan, tetapi pasokan saat ini tidak sebanding dengan penemuan-penemuan ladang tersebut. Berdasarkan gambaran konsumsi saat ini, berarti perkiraan 1,2 triliun barrel minyak bumi akan habis dalam tempo 44 tahun.

Benarkah masa kejayaan energi tak terbarukan ini akan segera berakhir? Akankah tak kan tersisa lagi tetesan minyak di jebakan kerak bumi? Ataukah ini hanya isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk melambungkan harga â€Å“emas hitam” ini?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita mesti meninjau ulang hipotesis biogenik Lomonosov yang dibuat hampir 250 tahun yang lalu itu. Beberapa ilmuwan mulai mempertanyakan pandangan tradisional ini. Pada abad ke-19 hipotesis  ini untuk pertama kalinya ditolak seorang naturalis dan geolog Jerman kenamaan, Alexander von Humboldt, dan ahli kimia termodinamik Prancis, Louis Joseph Gay-Lussac, kemudian mereka mengajukan dalil alternatif yang menyatakan bahwa minyak bumi adalah materi primordial (purba) yang memancar dari tempat yang sangat dalam, dan tak ada hubungannya dengan materi biologis dari permukaan bumi.
Dengan berkembangnya ilmu kimia selama abad kesembilan belas, terutama ketika hukum kedua termodinamika ditemukan oleh Clausius pada 1850, hipotesis Lomonosov terus diserang, tak kurang dari pakar kimia Prancis Marcellin Berthelot mencemooh hipotesis asal biologis dari minyak bumi ini. Berthelot adalah orang pertama yang melakukan percobaan yang melibatkan serangkaian apa yang sekarang disebut sebagai reaksi Kolbe dan menunjukkan bahwa minyak bumi bisa dihasilkan dengan melarutkan baja dengan asam kuat tanpa melibatkan molekul atau proses biologis.
Selama kuartal terakhir abad kesembilan belas, ahli kimia Rusia Dmitri Mendeleev juga menguji dan menolak hipotesis Lomonosov ini.  Mendeleev menyatakan dengan jelas bahwa minyak bumi merupakan bahan primordial yang keluar dari kedalaman yang jauh. Dengan persepsi yang luar biasa, Mendeleev membuat hipotesis tentang adanya struktur geologi yang ia sebut â€Å“patahan dalam” (deep fault) tempat minyak bumi melaluinya dari kedalaman.
Pada 1951, dalam sebuah kongres geologi minyak bumi, seorang geolog asal Rusia Nikolai  A. Kudryavtsev mengajukan teori asal-usul minyak bumi abiotik atau abiogenik, setelah menganalisis hipotesis Lomonosov yang terbukti salah. Inilah untuk pertama kalinya teori abiotik modern dicanangkan untuk mengganti teori konvensional.
Kudryavtsev tidaklah sendiri, dia mendapat banyak dukungan termasuk dari para ilmuwan barat, seperti Thomas Gold dan Dr JF Kenney.  Bahkan Kenney bersama ilmuwan Rusia lainnya benar-benar mampu membangun reaktor dan membuktikan minyak bumi bisa dihasilkan dari kalsium karbonat dan oksida besi, dua senyawa yang melimpah di kerak bumi.
Baru-baru ini, para peneliti dari Royal Institute of Technology  di Stockholm, Swedia telah berhasil membuktikan bahwa fosil-fosil dari hewan dan tumbuhan tidak lagi diperlukan untuk menghasilkan minyak mentah. Temuan ini begitu revolusioner karena sangatlah berarti, di satu sisi akan memudahkan menemukan sumber-sumber energi, di sisi lain sumber energi ini dapat ditemukan di seluruh dunia.
â€Å“Dengan menggunakan penelitian ini, bahkan kami dapat mengatakan di mana minyak bumi dapat ditemukan di Swedia,” kata Vladimir Kutcherov, profesor yang memimpin riset ini.
Bersama dengan koleganya, Vladimir Kutcherov telah melakukan simulasi suatu proses yang melibatkan tekanan dan panas yang terjadi secara alami di lapisan dalam bumi, proses yang menghasilkan hidrokarbon, komponen utama dalam minyak dan gas alam.
Menurut Kutcherov, penemuan ini mengindikasikan dengan jelas bahwa pasokan minyak bumi tidak akan habis. â€Å“Tidak ada keraguan bahwa penelitian kami membuktikan bahwa minyak mentah dan gas alam yang dihasilkan, tanpa melibatkan fosil. Semua jenis batuan dasar dapat berfungsi sebagai reservoir minyak,” kata Vladimir Kutcherov kepada Science Daily, baru-baru ini.
Kutcherov pun mampu membuktikan bahwa hidrokarbon dapat dibuat  dari air, kalsium karbonat  dan zat besi. Ini berarti  minyak bumi merupakan sumber energi berkelanjutan dan terbarukan.
Proses abiotik untuk menghasilkan minyak bumi dimungkinkan lewat proses yang disebutFischer-Tropsch, reaksi kimia yang mengubah campuran karbonmonoksida dan hidrogen menjadi hidrokarbon cair. Proses ini dikembangkan dan dipatenkan pada tahun 1920, kemudian digunakan selama Perang Dunia II  oleh Jerman dan Jepang. Proses ini pun menjadi dasar penciptaan bahan bakar jet yang dibuat dari air di AS, seperti dilaporkan majalah Wired (9/9/09).
Misteri Pulau Eugene 330 dan cadangan Minyak Yang Terisi Kembali
Pulau Eugene merupakan ladang minyak di Teluk Meksiko, sekitar 80 mil lepas pantai Louisiana, AS. Lansekap kepulauan ini terbelah dengan celah dan rekahan dalam yang spontan memuntahkan  gas dan minyak. Ladang minyak ini ditemukan pada 1973 dan  mulai memproduksi sekitar 15.000 barel per hari. Pada 1989, aliran minyaknya berkurang menjadi 4.000 barel per hari. Tetapi tanpa alasan logis apapun, secara tiba-tiba produksinya meningkat menjadi 13.000 barel. Selain itu, taksiran cadangan meroket 60-400 juta barel.

Apa yang terjadi di bawah Teluk Meksiko?
Apa yang ditemukan para peneliti ketika menganalisis ladang minyak ini dengan pencitraan  seismik 3-D? Ternyata ada patahan dalam yang tidak bisa dijelaskan, dan minyak telah memancar dari suatu kedalaman yang tidak diketahui sebelumnya, dan bermigrasi ke atas melalui batuan untuk mengisi pasokan yang ada.
Para peneliti menemukan ketika mereka menganalisis ladang minyak dengan selang waktu pencitraan 3-D seismik bahwa minyak memancar dalam dari sumber yang lebih dalam yang sebelumnya tidak diketahui dan bermigrasi naik melalui celah bebatuan untuk mengisi pasokan yang ada.Selanjutnya, analisis minyak yang sekarang sedang diproduksi di Pulau Eugene menunjukkan perbedaan usia geologis dari minyak yang diproduksi di sana sebelum tahun 1989. Dugaan kuat, minyak mentah yang baru, muncul dari sumber yang berbeda, sumber yang tidak bisa dijelaskan.
Perkiraan terakhir dari cadangan minyak kemungkinan naik dari 60 juta barel menjadi 400 juta barel. Baik ilmuwan dan ahli geologi dari perusahaan-perusahaan minyak besar telah melihat bukti dan mengakui bahwa ladang minyak Pulau Eugene mengalami pengisian ulang sendiri.
Sumber minyak dari suatu kedalaman di Pulau Eugene sangat mendukung teori Thomas Gold yang ditulis dalam bukunya The Deep Hot Biosphere. Gold menetapkan, â€Å“minyak bumi sebenarnya adalah aliran primordial terbarukan yang terus-menerus diproduksi oleh bumi dalam kondisi panas dan tekanan yang luar biasa. Ketika zat ini bermigrasi ke permukaan, ia diserbu oleh bakteri, sehingga minyak bumi tampak seperti memiliki asal usul organik dari zaman dinosaurus. â€Å“
Sumber minyak di Pulau Eugene serta gagasan Gold membuat insinyur perminyakan bertanya-tanya tentang situasi yang sama di ladang minyak Timur Tengah yang tak ada habisnya.
â€Å“Timur Tengah memiliki lebih dari dua kali lipat cadangan minyak dalam 20 tahun terakhir, meskipun setengah abad dieksploitasi dan penemuan baru relatif sedikit,” ujar  Norman Hyne, seorang profesor di Universitas Tulsa, Oklahoma, AS. â€Å“Teori  yang tak konvensional (teori abiogenik ) tentunya akan berubah menjadi benar,” katanya.
Keberadaan ladang minyak yang bisa memperbaharui pasokan sendiri menghancurkan mitos teori asal usul minyak.dan Jika minyak memang benar-benar berasal darizat anorganik alami maka bagaimana bisa dikatakan minyak adalah energi tak terbarukan ?
Beberapa Contoh Bukti Kasus Konspirasi Kebohongan tentang Kelangkaan Sumber Minyak Inti dari masalah ini adalah bahwa jika minyak banyak di daerah-daerah di mana kita diberitahu oleh pemerintah dan perusahaan minyak yang tidak memiliki bukti yang jelas bahwa kelangkaan buatan disimulasikan dalam rangka untuk mendorong maju segudang agenda lainnya. Dan kami memiliki contoh nyata dimana hal ini telah terjadi.
Seperti pada perusahaan pengeboran minyak raksasa Chevron dan Texaco, mereka mendapat memo untuk sengaja menciptakan kelangkaan minyak dengan membatasi kapsitas produksi dengan menutup kilang minyak tertentu dengan alasan minyak telah habis di sumber tersebut. Ini adalah upaya lobi nasional yang dipimpin oleh American Petroleum Institute untuk mendorong perusahaan-perusahaan kilang minyak untuk melakukan hal ini.
” Sebuah memo internal yang Chevron menyatakan; â€Å“Seorang analis energi senior di konvensi API baru-baru ini memperingatkan bahwa meskipun industri minyak AS tidak mengurangi kapasitas penyulingan hal ini tidak akan menimbulkan peningkatan substansial dalam margin kilang.”
Memo ini semakin memperjelas bahwa gagasan untuk pengurangan dalam kapasitas penyulingan dan pembatasan dalam membuka kilang baru tidak datang dari organisasi lingkungan, seperti yang dikatan oleh para produsen minyak , tetapi melalui kebijakan yang disengaja dari mereka sendiri.
Program Illuminati Dibalik Kebohongan Keterbatasan Alam Dalam Produksi Minyak Bumi.

Teori Peak Oil adalah kebohongan masif yang dirancang untuk menciptakan kelangkaan buatan demi mendongkrak harga, juga memberikan negara sebuah alasan untuk mengorbankan standar hidup yang telah kita perjuangkan dengan susah payah. Publisitas menciptakan CFR dan Club of Rome strategy manual sejak 30 tahun lalu mengatakan bahwa pemerintah global perlu mengontrol populasi dunia melalui neo-feodalisme dengan menciptakan kelangkaan buatan.
Sekarang arsitek sosial de-industrialisasi Amerika Serikat menyalahkan disintegrasi ekonomi kita pada kurangnya pasokan energi.
Sekarang ekonomi dunia telah menjadi begitu terpusat melalui operasi globalisasi, mereka akan terus mengkonsolidasikan dan menyalahkan pemakaian berlebihan atas bahan bakar yang bersumber dari fosil, sementara pada saat yang sama mereka juga menghalangi pengembangan dan integrasi teknologi bersih yang terbarukan.
Dengan kata lain, Sumber minyak bumi yang dinyatakan dari fosil mahluk hidup adalah kebohongan besar untuk menciptakan kelangkaan buatan dan mengendalikan harga . Sementara itu, teknologi bahan bakar alternatif yang telah ada selama beberapa dekade juga sengaja ditekan pengembangannya. Peak Oil adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh elit, oleh industri minyak, oleh orang-orang bahwa Anda akan berpikir puncak minyak akan membahayakan, kecuali itu adalah penutup untuk agenda lain.

Dan begitulah realitanya dunia ini yang penuh dengan kepalsuan. Teori bahwa minyak bumi berasal dari sisa fosil biologis zaman dahulu memanglah sebuah kebohongan besar dari para elit zionis-Illuminati (yang memang sejak awal menguasai bisnis minyak, media, dan institusi pendidikan). Illuminati ingin menggunakan propaganda Peak Oil untuk menaikkan harga minyak dan mengeksekusi rencana depopulasi dunia mereka.
Saat harga minyak naik melewati kemampuan beli sejumlah besar negara, hanya negara-negara yang diizinkan hidup oleh Illuminati yang akan mendapatkan minyak. Beberapa milyar penduduk bumi akan dimusnahkan (depopulasi) secara kejam dalam kekacauan dan kepanikan akibat matinya industri dan perdagangan di dalam negeri mereka.
Mungkin bagi sangkaan orang awam, keuntungan penjualan minyak akan dinikmati oleh negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Libya dan Indonesia. Namun kenyataannya meskipun ladang produksi minyaknya ada di Arab Saudi dll, namun sebagian besar perusahaan penambang dan pengolah minyaknya dimiliki oleh perusahaan asing, Rockefeller beserta kolega-koleganya. Di Indonesia sendiri, 90% perusahaan minyak yang ada dimiliki oleh perusahaan asing. Maka jangan heran sebagai salah satu negara penghasil minyak, tidak ada sedikitpun jejak keuntungan besar yang diraup oleh negara ini. Sedikitpun dana yang ada belum terkorupsi, dana ini, dana itu yang tidak jelas kemana larinya. Yang jelas nikmatin ya mafia2 minyak itu, rakyat kecil kayak kita mah dianggap ngga perlu, yang penting beli BBM terus, dan sekarang dicabut subsidinya pula.
Saat ini, akibat propaganda Peak Oil, semua negara ramai-ramai mengembangkan minyak nabati yang disebut biofuel. Mereka menggunakan bahan pangan seperti jagung dan gula untuk membuat minyak baru. sekalipun mereka tahu energi yang diperlukan untuk memproduksi satu unit minyak biofuel lebih besar daripada energi yang kemudian bisa didapat dari satu unit minyak biofuel, rencana ini tetap jalan terus.
Selain itu, efek dari tindakan ini adalah mengurangi lahan pertanian untuk bahan pangan. Tanah pertanian yang sebenarnya untuk memproduksi bahan pangan sekarang sebagian dikonversi sebagai lahan pertanian yang produknya dipakai untuk membuat bahan baku biofuel. Salah satu penyebab kenaikan harga komoditi pertanian beberapa tahun terakhir ini adalah karena hal ini, dan kabar buruk bagi para kelas menengah dan orang miskin adalah intensitas program ini sekarang masih di tahap awal. Di tahun-tahun mendatang, akan ada semakin banyak lahan pertanian untuk memproduksi biofuel dan oleh sebab itu akan membuat pasokan bahan pangan menjadi semakin ketat, alias harga bahan pangan akan terus meningkat. …
food inflation menjadi perhatian para pengamat ekonomi, saya melihat dr perspektif lingkungan juga dan ternyata ada benang merahnya di teknik2 produksi GMO. Memperkecil lahan pertanian = menggantungkan hidup petani pada teknologi pertanian yg dikuasai asing, menjadikan lahan2 petani sbg industri trmsuk biofuel, kemudian kanibalisasi lahan dng menjadikan lahan pangan yg bergantung pd air tawar ke air asin. Saat ini ada ujicoba para insinyur monsanto membuat sawah di tepi pantai dng keramba spt rumput laut. its insane!

Masa Depan Minyak Bumi
Hari ini kita dianjurkan habis-habisan oleh pemerintah untuk menghemat energi BBM, demi menyisakan energi dari minyak untuk anak cucu kita.Jika memang minyak benar-benar akan habis dalam beberapa puluh tahun lagi, mengapa sekarang cadangan minyak terus meningkat dan produksinya kian meroket ?
Tahu 1980-an OPEC memutuskan kuota produksi minyak didasarkan pada jumlah cadangan yang ada di negara masing-masing, semakin besar cadangannya maka semakin besar pula produksinya .BElakangan ini Arab Saudi melaporkan peningkatan cadangan minyak mentahnya sekitar 200 miliar barel. stok Minyak Saudi aman dan berlimpah , kata para pejabatnya.
Ada juga laporan bahwa Rusia telah mengalami peningkatan yang jauh lebih besar pada cadangan minyaknya bahkan melampaui Arab Saudi. Mengapa Rusia mengumumkan hal ini jika Rusia percaya bahwa cadangan minyak adalah terbatas?tampak jelas bahwa Rusia telah siap dengan produksi minyak tak terbats di masa depan.
Yang jelas ada kontradiksi besar antara teori keterbatasan minyak dengan fakta peningkatan cadangan minyak

Tampaknya bahwa setiap kali ada semacam krisis energi, OPEC selalu meningkatkan produksi . Alasannya mereka melakukannya untuk menurunkan harga, namun harga selalu naik karena mereka juga menyebarluaskan mitos bahwa mereka menguras beberapa cadangan terakhir untuk pasar.
Bukti ilmiah juga sangat bertentangan dengan keterbatasan suplai minyak, baru-baru ini diperbarui dalam paper Ilmiah yang dimuat Dalam ‘Energia’ menunjukkan bahwa minyak adalah zat abiotik,dan bukanlah produk yang berasal dari materi biologis yang mengalami pembusukan berjuta-juta tahun lalu. Minyak, bukan sumber daya non-terbarukan. seperti batubara, dan gas alam, yang bisa terisi kembali dari sumber dalam perut bumi.
Rusia berhasil membuktikan kalau minyak bumi ternyata bukan dari fosil dan dapat diperbaharui karena berasal dari lapisan magma lebih di kedalaman lebih dari 30,000 kaki dan tidak ditemukan lapisan organik.
Tidak kebetulan kemudian bahwa Rusia, yang memelopori penelitian ini kemudian melakukan serangkaian proyek penggalian minyak bumi dengan kedalaman yang lebih jauh lagi 30.000 meter
Bukti-bukti lain bahwa minyak adalah bahan bakar abiotik (bukan fosil), dapat Anda pelajari dengan mencari informasi di internet. Anda bisa mengetik â€Å“abiotic oil” di search engine seperti google ataupun yahoo..berikut dibawah ini link beberapa refrensi tentang kebohongan teori peak oil atau keterbatasan sumber minyak..
Bukti dari Penciptaan Kelangkaan Buatan oleh Industri Minyak
Group: Internal memos show oil companies limited refineries to drive up prices
Internal Mobil Memo Showing Effort to Reduce Refining Capacity
Internal Texaco Memo Showing Effort to Reduce Refining Capacity
Internal Chevron Memo Showing Effort to Reduce Refining Capacity
Information from LA Times report on Shell deliberately creating artificial scarcity at Bakersfield California refinery
Shell Oil, Price Manipulation, and the Fleecing of Americans
Scientific Evidence Debunks Peak Oil Hoax
Russian Scientific Papers on Abiotic Origins of Oil & Related Research
Russia̢۪s Oil Boom After Discovering Abiotic Oil
Sustainable Oil? — v. Peak Oil
Colonel Fletcher Prouty said oil as fossil fuel â€Å“Right out of the Rockefeller bible.”
GLOBAL ELITE YANG MENYEBAR LUASKAN DAN MEMPRAKTEKKAN KEBOHONGAN KETERBATASAN MINYAK
The ultra-elite Bilderberg Group expressed their desire that peak oil would provide a justification for a UN global tax on the oil pump.
The ultra-elite Bilderberg Group stated in May that oil prices would double.
The world in the palm of their hands: Bilderberg 2005, Part II
How Long Will the Oil Age Last? The Club of Rome, a nonprofit global think tank, said in the 1970s that we̢۪d hit peak oil in 2003. It didn̢۪t happen.
The Club of Rome consulted with Kissinger before he issued his 1974 depopulation manifesto to President Carter. The plan calls for creating artificial food scarcity in order to depopulate the third world.
Colonel Fletcher Prouty said oil as fossil fuel â€Å“Right out of the Rockefeller bible.”
Tanggapan 1 – Agus Rizal
Dengan adanya berita ini saya rasa sudah sepatutnya pemerintah mengambil alih semua kontrak2 yg sudah selesai dengan KKS asing, dan mengelola sendiri
wilayah produksi tersebut karena reservoirnya ngak bakalan habis dan akan terisi kembali dengan sendirinya seperti yg di teluk meksiko itu.
Tanggapan 2 – Ari Kurniawan
wah asik sekali kalau benar beritanya seperti ini ya?
tinggal kita siapkan kapur (kalsium karbonat) dan besi tua terus kita semua bisa kaya kayak arifin panigoro hehehe.
Saya belum membaca paper-paper pendukung tulisan ini jadi sy belum bisa menyimpulkan apakah bener atau tidak tulisan diatas cuma opini yg terlintas dari pembahasan di forum lain tentang tulisan ini.
Tanggapan 3 – Wahyu Affandi
Sekarang pun dibohongi (bahwa migas bukan dari fosil)…turut lageeh,langsung pula tanpa larak-lirik ke kampus ke’.
Sami mawon…He3x

Tanggapan 4 – hanendra agung
Saya pikir suatu pemikiran alternatif  yang perlu kita kaji serius, kalau benar suatu hal yang sangat bagus, seperti halnya teori bahwa bumi itu datar ternyata bulat.
Kita tunggu Ahli ahli perminyakan kita untuk meneliti hal ini.

Tanggapan 5 – Horas Panjaitan
Saya kira peryataan yang membantah suatu ilmu pengetahuan tanpa riset dan experimen hanya sekedar wacana tanpa bukti. Tapi bangsa ini emang suka berwacana kok.

Tanggapan 6 – INFO
Selama ini yang menyatakan minyak bumi hasil dari fossil, adalah para ilmuan geology dan perminyakan. Sementara ilmuan arkeologi masih ragu2 apa iya dari fossil. Memang benar Minyak itu sendiri penuh dengan misterius. Bisa OPTIMIS bisa PESIMIS….

Tanggapan 7 – Ynt-Delta Pekayon yunianto_70
Apa berani Pemerintah…!? contoh Senipah River jadi diambil pemerintah apa tetap napoleon.
Saya tunggu tuh klo pemerintah berani. Biar merasakan nikmatnya jd tuan ditanah sendiri.
Melamun kaleee??!

Tanggapan 8 – Budi Nuriyanto

Pak Ynt,
Saya rasa gak berani pak…..padahal senipah and mahakam river penghasil gas dan kondensat terbesar menyuply LNG bontang..yg akhirnya di eksport ke Negara tetangga ya…
Apalagi sekarang di area tersebut lagi besar2an Ngebor sumur baru….wah nikmat betul kalau di ambil alih pemerintah tuch…

Tanggapan 9 – Rovicky Dwi Putrohari
Ada dua Teori besar, teori ilmiah dan teori agama.
Kalau Agama ada yg menyebutkan dari hujan minyak dimasa lalu.
Kalau teori ilmiahnya juga ada dua teori organik dan an-organik. Selama ini teori organik yang selalu (sering) dipakai dalam kegiatan ekplorasi. Bahwa ada beberapa yg tidak dapat diterangkan dengan teori ini memang iya, namun belum ada yang mencoba melakukan eksplorasi dengan menggunakan teori an-organik.
Untuk teori organik yg saya pakai sehari-hari secara ringkas ada disini :
http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/

Proses pembentukan minyak bumi
rovicky.wordpress.com
Sakjane sudah cukup lama saya ingin membuat dongeng proses terjadi atau terbentuknya minyak di bumi. Tapi karena ngga ada urgensinya ya akhirnya baru sekarang dongengan ini tertulis. Kalau tulisan …

Tanggapan 10 – “Heri”
maaf ya bapak .. saya mau bertanya.
kira2 dari segi finansial murah yg mana produksi minyak bumi bahan bakar organik
dengan anorganik?
suwon..

Tanggapan 11 – Rovicky Dwi Putrohari
Mas Heri yang baik, perlu dimengerti bahwa dalam industri perminyakan itu berbeda dengan industri fabrikasi. Produksi industri migas itu bukan dengan cara fabrikasi, bukan dibuat tetapi diambil dari yang sudah ada. Kalau sudah diketemukan didalam sana ya biaya memproduksikannya akan relatif sama saja. Terutama kalau sama-sama diambil secara konvensional.
Yang berbeda metode eksplorasinya. Disinilah biaya eksplorasinya yang menentukan murah mahalnya antara mencari (eksplorasi) minyak bumi dengan teori organik dengan an-organik. Karena teori organik sudah sangat berkembang, maka cara serta tehnologinya sudah berkembang lanjut.
Kalau dibaca di link ke dongengan yang saya tulis itu terlihat bahwa minyak dibentuk oleh endapan yang mengandung karbon, secara teori sudah diketahui oleh para ahli geologi perminyakan (petroleum geologist) bagaimana mencari endapan-endapan yang mengandung karbon. Juga dari perkembangan teori organik, endapan yg banyak mengandung karbon ini akan dipanaskan atau dimatangkan akibat panas dari dalam bumi. Disini juga sudah berkembang teori yg dapat untuk memperkirakan dimana saja cekungan migas yang mengandung endapan kaya karbon yang cukup panas untuk mematangkan.
Demikian juga proses pematangan ini sudah diketahui proses-proses pembentukan dari endapan mengandung karbon menjadi minyak dan menjadi gas. Bahkan proses bagaimana minyak mengalir dari batuan induk (source rock) ke jebakan juga sudah dikembangkan dalam teori eksplorasi.
Dengan demikian (dalam teori biogenik) seluruh proses pembentukan minyak dari endapan hingga ke jebakan sudah berkembang sangat lanjut. Tehnologi identifikasi minyak (finger printing) geochemistry dari minyak dengan teori organik ini juga sudah berkembang lanjut. Ya tentusaja biayanya menjadi lebih murah dan tingkat ketelitian dan sukses rasionya semakin bagus mestinya).
Teori anorganik berbeda sekali dengan teori organik, sulit untuk saya mengerti bagaimana minyak yang dari dalam bumi keluar menuju jebakan.
Teori anorganik ini menduga proses pembenukan minyak ada di mantle. Perlu ada fracture besar yang menghubungkan mantle dengan batuan sedimen diatasnya. Padahal kita memiliki batuan yg secara umum porositasnya semakin kecil semakin kedalam. Tentunya sulit menjelaskan mengalirnya minyak pada batuan yang sangat kecil porositas dan permeabilitasnya ini. Selama ini eksplorasi belum sampai pada pencarian “deep fault” hingga membelah mantle yang diduga sebagai “saluran” pengisi jebakan. Seismik yang dipakai selama ini penetrasinya terlalu dangkal utk itu. Demikian juga perkembangan ilmu geokimia justru lebih mendekatkan atau meyakinkan teori organik pada penemuan-penemuan minyak selama ini.
Dengan demikian penggunaan teori anorganik ini tidak berkembang karena teori organik “lebih mudah” diterima dan dipakai utk usaha eksplorasi. Apakah ini disengaja atau dibohongi ? Saya kira tidak, tetapi ini hanya fakta kerterlanjuran kita mengerti teori orgnaik ini lebih dulu.
Mungkin saja nanti ada teori baru …. Dan teori organik yang saya pakai selama ini menjadi sebuah teori kuno.
Btw, teori ini mungkin dapat dipakai di Yupiter !
Tahukah anda bahwa …. awan di beberapa planet termasuk yupiter itu bukan didominasi air akan tetapi metana (CH4) !!!
Demikian selintas info

Tanggapan 12 – “Iwan Husdiantama”
terkadang kita terlalu fokus pemecahannya kepada yang teknis. Padahal bisa jadi pemecehannya bisa dilakukan bukan dari segi teknisnya. Masalah murah sebenarnya itu dikarenakan kita mengikuti sistem dajjal.
Kita yang mayoritas muslim tidak terpikirkan pemecahannya sebenarnya sudah ada di Qur’an (Al Kahfi ayat 18-19). Yaitu kita harus membuang sistem mata uang Dolar dan menggunakan sistem mata uang yg tidak mengalami inflasi yaitu sistem mata uang yg mempunyai nilai instrinsiknya (misalnya Dinar & Dirham dalam sistem mata uang Islam). Contoh Cina dan India, ketika harga minyak melonjak karena nilai mata uang dolar turun, ke-2 negara ini justru melihat kelebihan mata uang ini.

Tanggapan 13 0 Hotler Na70
Negara ini dibangun oleh founding Father kita bukanlah untuk eksklusifisme…janganlah mengkotak-kotakkan diri…Sampai kapanpun perbedaan itu pasti ada! memang demikianlah Tuhan semesta alam menciptakan dunia ini beserta isinya bukan utk dipertentangkan tapi untuk membuat kita tidak sombong dan merasa paling hebat dari yg lain…merasa mayoritas tapi tidak berkwalitas buat apa??? mari berpikir cerdas utk dapat dinikmati setiap generasi dan hilangkan egoisme tapi gelorakan Merah Putih didada utk Indonesia Tercinta.
Hakkul yakkin… Kutukan akan terhindar dari setiap orang yg mengutamakan Perdamaian…bukan Permusuhan…maka senyumpun akan keluar tanpa rekayasa…:) happy:) happy:) happyIndonesia Bangkitkanlah….
Salam hangat….
Sumber: migas-indonesia

Previous
Next Post »